
Masalah kesehatan wanita menjadi
isu penting yang masih terus dibicarakan sampai saat ini. Meski begitu, tidak
semua keluhan terkait kesehatan yang dialami wanita selalu sama. Untuk lebih
jelasnya, simak ulasan lengkap mengenai masalah kesehatan yang sering menimpa
para kaum hawa di bawah ini.
Apa saja masalah kesehatan yang sering terjadi pada wanita?
Masalah kesehatan wanita sering
disalahpahami. Banyak pula wanita yang tidak mendapatkan perhatian medis yang
mereka butuhkan dan layak dapatkan karena tidak ada cukup informasi yang
tersedia bagi mereka. Untuk mengatasinya, penting bagi Anda untuk terlebih
dahulu memahami berbagai masalah kesehatan wanita yang paling sering terjadi,
seperti berikut ini.
1. Kanker payudara

Kanker bisa dibilang sebagai
salah satu penyebab utama kematian di dunia. Salah satu yang sering
disebut-sebut sebagai masalah kesehatan wanita adalah kanker payudara.
Ini merupakan salah satu jenis
kanker yang paling banyak menyerang wanita.
Ada 1.670.000 kasus kanker yang
terjadi di seluruh dunia, di mana 883.000 kasus menyerang daerah berkembang dan
794.000 lainnya ke daerah maju.
Kanker ini awalnya menyerang
lapisan saluran susu, hingga kemudian menyebar dengan cepat ke bagian lainnya.
Tanda awal penyakit ini yang harus Anda cermati, yaitu munculnya benjolan pada
payudara.
2. Kanker serviks
Kanker serviks atau leher rahim
adalah jenis kanker lain yang masih menjadi perbincangan sebagai salah satu isu
kesehatan wanita.
Jenis kanker ini berkembang
dengan cepat, sehingga menumbuhkan tumor ganas di bagian leher rahim.
Dr. Flavia Bustreo, asisten
direktur bagi kesehatan keluarga, wanita, dan anak-anak di WHO, mengungkapkan
bahwa angka kesehatan dunia melaporkan ada sekitar setengah juta wanita yang
meninggal karena kanker serviks.
Angka kematian ini sebagian besar
terjadi di negara-negara berkembang.
Itu sebabnya, pemeriksaan
kesehatan wanita perlu dilakukan sedini mungkin guna mendeteksi kemungkinan
adanya pertumbuhan sel-sel kanker pada payudara, ovarium, atau leher rahim.
Bagi Dr. Bustreo, ini merupakan salah satu kunci menjaga hidup tetap sehat bagi
wanita.
3. Stres dan depresi
Menurut survei terbaru dari
American Psychological Association, stres termasuk masalah kesehatan wanita
yang paling sering terjadi.
Dalam kasus yang lebih parah,
stres pada wanita ini dapat berkembang menjadi depresi.
National Center for Health
Statistics menuturkan bahwa wanita berisiko dua kali lebih besar untuk
mengalami depresi daripada pria. Artinya, ini merupakan penyakit yang lebih
sering menyerang wanita ketimbang pria.
Deborah Serani, PsyD, seorang
penulis buku Depression in Later Life, berpendapat bahwa kondisi biologis tubuh
wanita yang membuatnya lebih rentan terkena depresi.
Faktor perubahan hormon dalam
tubuh yang terjadi setiap bulannya, setelah melahirkan, serta sebelum dan usai
menopause yang berperan dalam meningkatkan stres dan depresi pada wanita.
4. Kesehatan reproduksi

Perbedaan anatomi, bentuk, serta organ reproduksi pada wanita jadi salah satu alasan mengapa masalah kesehatan kaum hawa sering jadi perbincangan.
Misalnya, tidak sedikit wanita
yang mengeluhkan beberapa gejala saat tamu bulanannya datang, darah haid yang
lebih sedikit daripada biasanya, hingga jadwal haid yang berubah-ubah.
Mengutip dari laman WHO, masalah
reproduksi dan kesehatan seksual mengambil sepertiga tempat dari seluruh isu
kesehatan wanita pada usia 15-44 tahun.
Seks yang tidak aman menempati
faktor risiko utama terhadap penyakit menular seksual pada wanita ini.
Selain itu, kodrat wanita untuk
mengandung dan melahirkan juga membuatnya rentan terserang masalah kesehatan,
baik di area reproduksi atau hingga menyebar ke bagian tubuh lainnya.
5. Masalah pascamelahirkan
Perubahan fisik maupun hormonal
yang dialami selama kehamilan dapat berdampak pada masalah kesehatan wanita,
seperti tekanan darah tinggi dan kekurangan zat besi.
Oleh karena itu, selama
kehamilan, dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh agar
kesehatan ibu dan janin terjamin.
Dokter juga biasanya menyarankan
untuk memastikan ibu hamil memiliki nutrisi yang cukup dan melakukan tindakan
pencegahan dengan mendapatkan imunisasi yang sesuai.
6. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang
menyebabkan tulang Anda melemah, sehingga rentan terhadap patah tulang.
Wanita pasca menopause berada
pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami patah tulang karena osteoporosis.
Faktor risiko lain dapat mencakup
obat-obatan tertentu, menopause dini, indeks massa tubuh rendah (BMI),
pengobatan kanker, dan genetika.
Anda dapat mengimbangi risiko ini
dengan meningkatkan asupan kalsium, tetap aktif berolahraga, serta menghindari
penggunaan rokok dan alkohol secara berlebihan.
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
terjadi karena gangguan hormon. Salah satu hasilnya adalah kista, yakni kantung
berisi cairan yang berkembang di ovarium.
Wanita yang mengalami obesitas
lebih cenderung memiliki PCOS. Wanita dengan PCOS berisiko terkena diabetes.
Gejalanya mungkin termasuk berikut ini.
Infertilitas.
Nyeri panggul.
Pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dada, perut, ibu jari, atau jari
kaki.
Kebotakan atau penipisan rambut.
Jerawat, kulit berminyak, atau ketombe.
Bercak coklat tua atau hitam pada kulit.
8. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika
sistem imun menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Sistem imun ini menganggap
sel-sel tubuh tersebut sebagai ancaman seperti halnya sebuah virus.
Para peneliti menyatakan bahwa
penyakit autoimun lebih sering menyerang wanita. Bahkan, seiring berjalannya
waktu, kasus penyakit ini pada wanita pun terus meningkat.
Meski terkadang pertandanya
berbeda-beda, tapi sebagian besar gejalanya meliputi:
- kelelahan,
- demam ringan,
- sakit badan,
- iritasi kulit, dan
- vertigo.
Untuk mengatasinya, anda dapat
melakukan beberapa hal seperti berikut ini:
- mengonsumsi lebih sedikit gula,
- mengurangi makanan berlemak,
- menurunkan stres, serta
- mengurangi asupan yang dapat menjadi pemicu gejala.
Namun, pertahanan terbaik melawan
penyakit autoimun adalah deteksi sejak dini.
Kesimpulan
Faktor risiko dan gejala yang
menyertai beberapa masalah kesehatan wanita itu berbeda-beda. Meski
biasanya dapat ditangani atau diobati, penanganan penyakit ini bergantung pada
identifikasi dan perawatan yang tepat sejak dini. Para wanita harus meluangkan
waktu untuk mengetahui gejala dan risiko mana yang harus diwaspadai untuk
memantau kesehatan mereka sendiri.
0 Response to " 8 Masalah Kesehatan Wanita yang Paling Rentan Mengintai "
Posting Komentar